Cerita Seks Memek Gadis Merah Merona
Kejadian ini terjadi kira-kira tahun 2005 waktu itu Aku menjadi siswa baru pada satu sekolahan negri. Acara sekolahan biasa saja masuk pagi sampai waktu pulang kira-kira jam 3 sore sampai pada akhirnya Aku dikenalkan oleh teman seorang gadis yang ternyata gadis itu sekolah juga di dekat sekolahanku.
Saat kami saling menjabat tangan, gadis itu masih agak malu-malu, Aku lihat juga gadis itu tingginya kira-kira 163cm dan mempunyai payudara yang memang kelihatan lumayan besar dari anak seumurnya kira-kira 36, mempunyai wajah yang cantik dan kulit putih bersih dan sangat mulus, Aku berkata siapa namamu?, dia jawab ANITA, sesudah berkenalan akhirnya kami saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya sesudah saling telepon dan berkenalan akhirnya kami berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama Aku membuat Aku deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.
Akhirnya suatu malam kira-kira pukul 7 malam Aku telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama sesudah itu ANITA muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.
Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama ayahnya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan Ibunya di kota lain.
“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Ayah kamu mana?” dia jawab kalau Ayah lagi keluar ada rapat lain di hotel, jadi saat itu juga kami langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, Kontol Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku.
Sesudah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kami langsung pulang ke rumahnya sesudah tiba Aku lihat rumahnya masih sepi mobil ayahnya belum datang.
Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Ayah Aku kayaknya belum datang”. Akhirnya sesudah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.
“oohh…”, jawab Aku.
Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.
“Terus Ayah kamu yang bukain siapa…”
“Aku…” jawabnya.
“Kira-kira Ayah kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)
Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.
Dia bilang “Iya…”.
Cerita Seks Memek Gadis Merah Merona – Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang payudaranya yang benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.
Aku langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. Payudaranya Aku remas dengan kedua tanganku sambil bibir Aku jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung Aku lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kamipun berpagutan saling membenamkan lidah kami masing-masing. Kontol Aku langsung Aku rasakan menegang dengan kerasnya. Aku mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang Kontolku dibalik celana Aku, dia cuma menurut saja, lalu Aku suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, Aku langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat Akung”, kata Aku.
“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara payudaranya, tapi masih terhalang branya Aku jilati payudaranya sambil Aku gigit-gigit kecil di kira-kira payudaranya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas branya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga branya berada di atas payudaranya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai payudara yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar sekitar 1cm dan keras sekali. Aku jilat kedua payudaranya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadaku.
Sekarang payudara dia berada tepat di depan wajah Aku. Sambil Aku memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua payudaranya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian Aku tarik payudaranya dekat ke wajah Aku sambil Aku gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala Aku tapi tangannya Aku tepiskan. Sekelebat mata Aku menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup Aku pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat payudara yang seperti itu.
Cerita Seks Memek Gadis Merah Merona – Sesudah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju Aku. Aku pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua payudaranya dengan kedua tangan Aku tapi tetap dalam keadaan berdiri Aku jilati kembali payudaranya. Sesudah puas mulut Aku pun turun ke perutnya dan tangan Aku pelan-pelan Aku turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting payudaranya. Tangan Akupun menggosok-gosok selangkangannya langsung Aku angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan celana dalamnya yang berwarna putih Aku remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan Aku turunkan celana dalamnya sambil Aku tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja.
Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.
Sesudah puas Akupun menyuruhnya duduk di lantai sambil Aku membuka kancing celanaku dan Aku turunkan sampai lutut terlihatlah celana dalamku, Aku tuntun tangannya untuk mengelus Kontol Aku yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari celana dalamku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang Kontol Aku. Aku turunkan celana dalamku maka Kontol Aku langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat Kontol Aku yang mempunyai ukuran lumayan besar berdiameter kurang lebih 6 cm dan panjang sekitar 17cm, Aku menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang Aku suruh lakukan. Dengan terburu-buru Aku pun melepas semua baju Aku dan celana Aku kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan Aku dikursi, Aku tuntun Kontol Aku ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aku suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.
Agak setengah memaksa, Aku tarik kepalanya akhirnya Kontolku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati Kontol Aku, langsung Aku teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan Kontol Aku di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Sesudah agak lama akhirnya Aku suruh berdiri dan melepaskan celana dalamnya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya celana dalam dan branya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Akupun tak mau ketinggalan Aku langsung berdiri dan langsung melepas celana dalamya. Aku langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan Aku meremas-remas kedua payudaranya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku Aku turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.
Sesudah agak lama baru Aku sadar bahwa jari Aku telah basah. Aku pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan Aku siapkan Kontol Aku. Aku genggam Kontol Aku menuju liang senggamanya dari belakang. Aku sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk Aku sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, Akupun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering Kontol Aku nggak mau masuk-masuk juga Aku angkat Kontol Aku lalu Aku ludahi tangan Aku banyak-banyak dan Aku oleskan pada kepala KontolAku dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu sesudah itu. Aku genggam Kontol Aku menuju liang senggamanya kembali.
Pelan-pelan Aku cari dulu lubangnya begitu Aku sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, Aku tuntun Kontol Aku menuju lubang senggamanya itu tapi Aku rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi Aku sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras Aku sodok kuat-kuat lalu Aku rasa Kontol Aku seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Aku rasakan Kontol Aku sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan Aku terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Aku lalu bertahan dalam posisi Aku dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. Akung… cuman sebentar kok…”
Aku memegang kembali payudaranya dari belakang sambil Aku remas-remas secara perlahan dan mulut Aku menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut Aku agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman Aku dibadan dan remasan tangan Aku di payudaranya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu Akung sama lakukan?” dia berkata sambil melihat kepada Aku dengan wajah yang penuh pengharapan. Aku cuma menganggukkan kepala padahal Aku lagi sedang menikmati Kontol Aku di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan Aku lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak Akung?”, kataku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan.
“Aahh…, aahh…” lalu Aku mulai bekerja, Aku tarik pelan-pelan Kontol Aku lalu Aku majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika Aku rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi Aku pun mengeluar-masukkan Kontol Aku dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang Aku perbuat pada dirinya sambil terus-meremas payudaranya yang besar itu. Dia teriak “Akua mauu keeluuarr…”.
Cerita Seks Memek Gadis Merah Merona – Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok Kontol Aku lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.
Dan dari Kontol Aku menyemprotlah pejuhku sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, Aku melihat pejuhku membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks Akungkuu…”, sambil berjongkok Aku cium pipinya sambil Aku suruh jilat lagi Kontolku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Sesudah itu Aku bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.
Sesudah kami berdua selesai Aku mengecup bibirnya sambil berkata, “Aku pulang dulu yah sampai besok sayang…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Kemudian aku pulang dengan sejuta kenikmatan.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,